Langsung ke konten utama

MENGENALI DEFISIENSI HARA PADA TANAMAN SAWIT


Pada dasarnya tanaman sawit rentan kekurangan nutrisi karena tidak terserapnya unsur hara dari tanah karena kondisi lingkungan perkebunan seperti genangan air, erosi tanah, atau persaingan dengan gulma. 

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri defisiensi unsur hara pada tanaman sawit:

A. Defisiensi Nitrogen (N) – Hara penentu pertumbuhan

Defisiensi sering terjadi karena ketersediaan N dalam tanah yang rendah serta tumbuhnya gulma di sekitar tanaman.

– Helai daun berubah jadi hijau muda, hingga kekuning-kuningan dan pada kasus yang parah akan menggulung dan mati.

– Tulang daun dan pelepah daun berubah menjadi kuning cerah/oranye.

B. Defisiensi Fosfor (P) – Hara penentu batang & akar yang kuat

Defisiensi sering terjadi karena pH tanah yang asam serta top soil yang tererosi.

– Tanaman tumbuh kerdil, pelepah memendek dan pertumbuhan batang meruncing di atas (seperti piramid).

– Munculnya gulma dan alang-alang (yang berwarna ungu) di sekitar tanaman.

C. Defisiensi Kalium (K) – Hara penentu mutu & kuantitas buah

Defisiensi sering terjadi karena kadar K tertukarkan (K tukar kation /exchangeable) dalam tanah sangat rendah.

– Muncul bintik-bintik kuning pada daun, yang terus membesar hingga menyatu, daun tua bahkan seluruh tajuk lama-kelamaan menjadi oranye.

– Muncul garis putih lurus di kedua sisi tulang rusuk tengah daun.

D. Defisiensi Magnesium (Mg) – Hara pendukung pembentukan minyak dalam biji

Defisiensi sering terjadi pada daerah yang curah hujannya tinggi (3500 mm/tahun).

– Daun tua berwarna hijau kekuningan pada tepi daun, daun yang terkena sinar matahari terus-menerus akan lebih rentan, lama-kelamaan menjadi coklat dan akhirnya kering.

E. Defisiensi Boron (B) – Hara penentu kesehatan akar dan keberhasilan proses pembungaan dan perkecambahan biji

Defisiensi sering terjadi karena tingginya kandungan N dan Ca di dalam tanah dan pada pH tanah < 4.5 atau > 7.5.

– Ujung helai daun seperti terlipat dan berwarna hijau tua (hook leaf), rentan terserang crown disease, dimana ujung daun tidak normal, rapuh dan berwarna hijau gelap.

– Daun tampak bergelombang atau keriting (crinkle leaf)

Postingan populer dari blog ini

CARA PEMUPUKAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN PADA KELAPA SAWIT

Pemupukan merupakan faktor yang penting untuk menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Dosis dan takaran dalam pemupukan pada masing-masing tanaman berbeda, tergantung jumlah nutrisi yang dibutuhkan pada tanaman tersebut. Pada dasarnya setiap tanaman memerlukan perlakuan yang khusus dalam hal pemupukan. Tujuan dari pemupukan itu sendiri adalah memberikan asupan makanan pada tanaman untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Pemupukan pada tanaman perkebunan merupakan usaha untuk menambah unsur hara yang efektif dan berimbang secara langsung atau tidak langsung diberikan kepada tanaman guna mencapai (TBS) Tandan Buah Segar. Salah satu tanaman perkebunan yang memerlukan pemupukan secara rutin, cukup, dan berimbang yaitu tanaman kelapa sawit. Tanaman ini membutuhkan proses pemupukan yang baik, karena unsur hara yang tersedia didalam tanah semakin berkurang. Hal...